Tas Buku Bergambar Donal Bebek

Copy of Chris(699)

Anak-anak/para santri dan santriwati, peserta pendidikan perdamaian di Pasantren Babul Mukarammah Beutung Ateuh

Ada dua hal yang unik jika diperhatikan dengan saksama dalam setiap proses kegiatan belajar mengajar pendidikan perdamaian di pasantren Babul Ala Nurillah Beutung Ateuh.

Pertama, Peserta pendidikan perdamaian baik anak-anak maupun remaja punya tas belajar yang unik. Semua secara seragam menggunakan tas plastik bergambar Donal Bebek. Di dalam tas tersebut para peserta menyimpan aneka perlengkapan belajar seperti buku tulis dan pensil. “Biar perlangkapan belajar tetap terawat dan semua perserta merasakan kebersamaan” demikian Teungku Basyarullah, fasilitator pendidikan perdamaian para santri dan santriwati  mengemukakan alasannya.

Kedua, hal unik yang lain adalah di atas papan meja belajar berukuran 20x6o senti menter dengan tinggi kurang lebih 10 sentimeter para peserta menuliskan namanya masing-masing. “Biar kami ingat aja” kata Erawati, salah seorang santriwati yang juga merupakan satu dari antara peserta pendidikan perdamaian.

Dalam konteks pendidikan perdamaian dua keunikan ini  bukan hal yang buruk, tetapi sebaliknya merupakan media pembelajaran yang menarik. Keunikan pertama mengusung pentingnya arti kesejajaran dan atau kebersamaan. Sementara keunikan kedua mengungkapkan sebuah rasa tanggung jawab dan rasa memiliki.

Inilah model sekaligus modal penting pendidikan, bahwa pendidikan harus menyapa dan menjawab kebutuhan peserta didik. Menjadikan berbagai keunikan dan kebiasaan keseharian sebagai materi pendidikan yang dimaknai secara kreatif merupakan elemen penting sebuah pendidikan alternative.

(Kris Bheda Somerpes)

Leave a comment